MENGHITUNG JUMLAH LILITAN TRANSFORMATOR

MENGHITUNG JUMLAH LILITAN TRANSFORMATOR


Luas Penampang (A)= p x l (cm)

Lilit per volt = f / A

N1/N2=V1/V2

Ket: N1= Lilitan Primer

N2 = Lilitan Sekunder

V1 = Tegangan Primer (dari PLN)

V2 = Tegangan Sekunder (Output)

Misalkan, sebuah trafo dengan panjang penampang = 3,7cm, lebar penampang = 3,2cm dengan tegangan masukan 240 volt 50 Hz. Jika diinginkan tegangan keluarannya 5 volt. Tentukan jumlah lilitan primer dan sekundernya.

Jawab:

A = p x l

= 3,7cm x 3,2 cm

= 11,84cm2

Lilit per volt = 50/11,84

= 4,22 lilit

V1=240 volt

N1= 240 x 4,22

= 1014 lilit

V2 = 5 Volt; N1/N2=V1/V2

1014/N2 = 240/5 ; 240 N2 = 5070

N2= 5070/240

= 21,125 lilit.

Note: Untuk mengantisipasi rugi tegangan atau lilitan yang tidak rapi maka lilitan sekunder ditambah 10 %.

Comments

Mas Artikelnya Bagus Sekali. Saya minta rumus untuk dinamo/alternator ada ga ya? kalo ada mohon di kirim email saya.
supendikopel@gmail.com

atas bantuannya terima kasih
The M said…
Gulungan Double

Berikut ini adalah tulisan lanjutan saya yang pernah saya posting sebelumnya di
http://oprekmini4wd.com/forum/index.php/topic,78.msg820.html#msg820
karena udah banyak yang nulis disana tapi diluar topic, maka saya membuat topic khusus disini. tolong jangan sampai thread ini berkembang ke masalah masalah baru selain masalah gulungan double.

Pengantar

Alasan mengapa dibuat gulungan double, triple dan seterusnya…

alasan yang tepat sebenarnya bukanlah untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. kecepatan yang tinggi adalah hasil akhir yang akan di dapat.

Alasan pertama, perlu di ingat, bahwa penampang kawat adalah berbentuk lingkaran, maka jika kita menggulung dinamo dengan kawat yang berukuran besar, akan memiliki celah atau ruang yang besar juga. jika kita menggunakan kawat yang kecil atau halus, maka celah akan semakin kecil.

Alasan kedua, yaitu kemudahan dalam menggulung. menggulung dengan ukuran kawat yang lebih kecil akan lebih mudah daripada menggulung dengan kawat yang lebih besar. menggulung kawat dengan ukuran 0,7 tentu akan lebih sulit jika dibandingkan dengan ukuran kawat 0,5. karena kecepatan yang didapatkan dari kawat 0,7 dibandingkan dengan kawat 0,5 berbeda, maka dapat digunakan gulungan double.

Perhitungan

menghitung luas penampang kawat. karena penampang kawat berbentuk lingkaran, maka untuk mengetahui luas lingkaran adalah dengan rumus

L= Pi.r.r ( Pi di kali jari jari kuadrat). http://id.wikipedia.org/wiki/Pi

misalnya kita menggunakan kawat 0,7 mm. artinya penampang luas jari-jari kawat tersebut adalah 0,7/2=0,35

maka, luas yang penampang kawat adalah:

L = pi x 0,35 x 0,35 (saya menggunakan Pi = 3,14)

L = 3,14 x 0,35 x 0,35

L = 0,38465

Dan, jika kita menggunakan kawat 0,5 mm, maka luas penampangnya adalah:

L = 3,14 x 0,25 x 0,25

L = 0,19625

jika kita menggunakan kawat 0,5 mm double, maka luas penampangnya nya adalah:

0,19625 x 2 = 0,3925

Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, dengan menggunakan kawat 0,5 double akan lebih baik daripada menggunakan kawat 0,7 single. semoga dengan penjelasan ini bisa dipahami.
wow ..thanks ya..lagi cari rumus buat signal booster
joniiiyonnn said…
Mas Artikelnya Bagus Sekali. Saya minta rumus untuk dinamo/alternator ada ga ya? kalo ada mohon di kirim email saya.
supendikopel@gmail.com

atas bantuannya terima kasih
joniiiyonnn said…
Mas Artikelnya Bagus Sekali. Saya minta rumus untuk dinamo/alternator ada ga ya? kalo ada mohon di kirim email
ach_sr_adi@yahoo.co.id
joniiiyonnn said…
Mas Artikelnya Bagus Sekali. Saya minta rumus untuk dinamo/alternator ada ga ya? kalo ada mohon di kirim email saya.
supendikopel@gmail.com

atas bantuannya terima kasih
wawan bdg said…
eweuh nu gampang & simpel ngitungna

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Anak Na Lilu

Lirik Lagu Batak

LIRIK LAGU BATAK II