Menentukan Kaki Transistor Menggunakan Multimeter Digital
Pernah-kah Anda merasa kesulitan pada saat menentukan kaki-kaki transistor bipolar (Basis “B”, Kolektor “K’ dan Emitter “E”)? Ada dua cara yang paling umum digunakan yaitu pertama, dengan melihat langsung datasheet dari transistor yang bersangkutan. Kedua, dengan melakukan pengukuran pada transistor yang belum diketahui susunan kaki-kakinya. Pada tutorial kali ini akan dibahas mengenai bagaimana cara menentukan kaki Basis, Kolektor dan Emitter serta jenis transistor tersebut (PNP atau NPN) menggunakan Multimeter digital.
Mengapa menggunakan Multimeter digital dan tidak menggunakan Multimeter analog? Pada Multimeter digital terdapat fitur “Diode Check” yang berguna untuk mengukur besarnya tegangan yang turun (drop voltage) pada sebuah dioda dimana fitur ini jarang ditemui pada Multimeter analog.
Baiklah, untuk memulai menentukan kaki-kaki transistor siapkan Multimeter digital yang memiliki fitur ‘Diode Check’ dan transistor yang akan dites.
Kemudian lakukan pengukuran pada tiap-tiap kaki transistor seperti pada ilustrasi gambar berikut ini, kemudian catat hasilnya.
Dari pengukuran kaki-kaki transistor di atas diperoleh hasilnya sebagai berikut:
Sekarang tinggal menentukan kaki Kolektor dan Emitter, untuk menentukan-nya bandingkan ‘drop voltage’ pada hasil pengukuran #3 dan #5. Tegangan yang turun pada Basis-Kolektor lebih rendah dibandingkan ketika tegangan melewati Basis-Emitter (0.681V < 0.690V). Ini dikarenakan material ‘doping’ pada Kolektor lebih sedikit daripada Emitter. Jadi, Kolektor berada pada kaki ‘2’ dan Emitter pada kaki ‘3’.
Contoh lain, misal hasil pengukuran kaki-kaki transistor diperoleh hasilnya sebagai berikut:
2011 ©Hengki® Matondang™
Mengapa menggunakan Multimeter digital dan tidak menggunakan Multimeter analog? Pada Multimeter digital terdapat fitur “Diode Check” yang berguna untuk mengukur besarnya tegangan yang turun (drop voltage) pada sebuah dioda dimana fitur ini jarang ditemui pada Multimeter analog.
Baiklah, untuk memulai menentukan kaki-kaki transistor siapkan Multimeter digital yang memiliki fitur ‘Diode Check’ dan transistor yang akan dites.
Kemudian lakukan pengukuran pada tiap-tiap kaki transistor seperti pada ilustrasi gambar berikut ini, kemudian catat hasilnya.
Dari pengukuran kaki-kaki transistor di atas diperoleh hasilnya sebagai berikut:
Pengukuran #1: Probe Merah (+) pada kaki 1 & Probe Hitam (-) pada kaki 2 = 0V
Pengukuran #2: Probe Merah (+) pada kaki 1 & Probe Hitam (-) pada kaki 3 = 0V
Pengukuran #3: Probe Merah (+) pada kaki 2 & Probe Hitam (-) pada kaki 1 = 0.681V
Pengukuran #4: Probe Merah (+) pada kaki 2 & Probe Hitam (-) pada kaki 3 = 0V
Pengukuran #5: Probe Merah (+) pada kaki 3 & Probe Hitam (-) pada kaki 1 = 0.690V
Pengukuran #6: Probe Merah (+) pada kaki 3 & Probe Hitam (-) pada kaki 2 = 0V
Dari hasil pengukuran di atas, perhatikan pengukuran #3 = 0.681V dan #5 = 0.690V. Dari hasil ini, kita sudah dapat mengetahui kaki Basis, Kolektor dan Emitter. Untuk kaki Basis, perhatikan pada pengukuran #3 dan #5, lihat probe mana yang tidak berubah posisi-nya? Ya, probe hitam (-) berada pada kaki ‘1’ transistor. Karena probe hitam (-) yang jadi penanda kaki Basis, berarti Basis tersebut terbentuk dari material Semikonduktor ‘N’ type. Ini berarti transistor tersebut merupakan transistor PNP.Pengukuran #2: Probe Merah (+) pada kaki 1 & Probe Hitam (-) pada kaki 3 = 0V
Pengukuran #3: Probe Merah (+) pada kaki 2 & Probe Hitam (-) pada kaki 1 = 0.681V
Pengukuran #4: Probe Merah (+) pada kaki 2 & Probe Hitam (-) pada kaki 3 = 0V
Pengukuran #5: Probe Merah (+) pada kaki 3 & Probe Hitam (-) pada kaki 1 = 0.690V
Pengukuran #6: Probe Merah (+) pada kaki 3 & Probe Hitam (-) pada kaki 2 = 0V
Sekarang tinggal menentukan kaki Kolektor dan Emitter, untuk menentukan-nya bandingkan ‘drop voltage’ pada hasil pengukuran #3 dan #5. Tegangan yang turun pada Basis-Kolektor lebih rendah dibandingkan ketika tegangan melewati Basis-Emitter (0.681V < 0.690V). Ini dikarenakan material ‘doping’ pada Kolektor lebih sedikit daripada Emitter. Jadi, Kolektor berada pada kaki ‘2’ dan Emitter pada kaki ‘3’.
Contoh lain, misal hasil pengukuran kaki-kaki transistor diperoleh hasilnya sebagai berikut:
Pengukuran #1: Probe Merah (+) pada kaki 1 & Probe Hitam (-) pada kaki 2 = 0V
Pengukuran #2: Probe Merah (+) pada kaki 1 & Probe Hitam (-) pada kaki 3 = 0V
Pengukuran #3: Probe Merah (+) pada kaki 2 & Probe Hitam (-) pada kaki 1 = 0.677V
Pengukuran #4: Probe Merah (+) pada kaki 2 & Probe Hitam (-) pada kaki 3 = 0.665V
Pengukuran #5: Probe Merah (+) pada kaki 3 & Probe Hitam (-) pada kaki 1 = 0V
Pengukuran #6: Probe Merah (+) pada kaki 3 & Probe Hitam (-) pada kaki 2 = 0V
Dari hasil contoh pengukuran di atas diperoleh:Pengukuran #2: Probe Merah (+) pada kaki 1 & Probe Hitam (-) pada kaki 3 = 0V
Pengukuran #3: Probe Merah (+) pada kaki 2 & Probe Hitam (-) pada kaki 1 = 0.677V
Pengukuran #4: Probe Merah (+) pada kaki 2 & Probe Hitam (-) pada kaki 3 = 0.665V
Pengukuran #5: Probe Merah (+) pada kaki 3 & Probe Hitam (-) pada kaki 1 = 0V
Pengukuran #6: Probe Merah (+) pada kaki 3 & Probe Hitam (-) pada kaki 2 = 0V
- Basis terletak pada kaki ‘2’
- Tipe Transistor NPN → probe merah (+)
- Kolektor terletak pada kaki ‘3’
- Emitter terletak pada kaki ‘1’
Sumber Referensi
- Lesson In Electric Circuits, Volume III – Semiconductors, By Tony R. Kuphaldt, Fifth Edition. (http://openbookproject.net/electricCircuits)
- The ARRL Handbook For Radio Communications 2009.
- Understanding Electronic Components - Transistors, http://www.mikroe.com/en/books/keu/04.htm.
2011 ©Hengki® Matondang™
Comments